Memancing akan lebih baik jika memperhatikan lingkungan habitat ikan mas dan kondisi perlengkapan memancing.
Lingkungan Habitat Ikan Mas
ikan ini hidup di air tawar, meski terkadang dapat hidup di air payau, bersifat rakus dan pemakan segala (sayuran, lumut, ganggang, serangga, cacing, dsb), ikan mas biasanya bergerombol dalam hidupnya, dan suka dengan air yang mengalir. Oleh sebab itu hot spot terbaik untuk memancing ikan mas lebih baik pada lokasi dekat pintu masuk air, atau dibawah pancuran (biasanya ditengah-tengah kolam).
Ikan mas memiliki mulut lunak yang dapat menghisap makanan yang disukainya, lalu dapat memuntahkannya kembali apabila ada sesuatu yang tidak disukainya.
Oleh sebab itu gunakanlah mata kail yang tajam dan bagus (berkualitas). Sehingga tidaklah perlu mengangkat joran terlalu keras pada saat strike agar mulut ikan tidak robek dan terlepas dari mata kail
Ikan mas mempunyai kebiasaan suka mendugil-dugil dasar kolam guna mencari makanan didasar kolam, sehingga sering ditemukan gelembung-gelembung bergerak (kremesan) yang biasanya tampak dipermukaan kolam, hal tersebut dapat dijadikan pedoman untuk menentukan hot spot (lokasi) yang baik.
Untuk mendapatkan hasil pancingan terbaik, memancing ikan mas lebih baik dilakukan di pagi hari (disaat sinar matahari mulai menyentuh permukaan kolam), hal ini disebabkan oleh kondisi peningkatan kadar oksigen sebagai akibat hasil fotosintesis tanaman air oleh matahari, juga tidak terlepas dari kebiasaan peternak untuk memberi makan ikan peliharaannya dipagi hari (Pk05.00 s/d 09.00).
Memancing ikan mas kurang baik dilakukan pada siang hari, disaat suhu air melebihi ambang batas daya tahan ikan, hal ini akan lebih buruk lagi jika kondisi kolam sangat dangkal (kurang dari 0,75 meter)
Memancing ikan mas juga efektif dilakukan pada waktu sore/malam hari (Pk17.00 s/d 24.00) ketika suhu air menurun akibat menurunnya intensitas sinar matahari. Pada kondisi tertentu, misalnya angin terlalu kencang, air terlalu dingin, maka memancing kurang baik untuk dilakukan.
Nafsu makan ikan mas tidak lepas dari kondisi air dalam kolam pemancingan, jika kondisi air bagus, maka nafsu makan ikan akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi air yang buruk. Kondisi air yang baik biasanya berwarna bening kehijauan/kecoklatan, tidak berbau, tidak ada endapan dipermukaan kolam serta tidak berminyak. Adanya aerasi (pancuran atau filterisasi) yang baik disekitar kolam (biasanya tepat ditengah-tengah kolam) juga ikut memperbaiki kondisi air yang buruk dan dapat meningkatkan kadar oksigen serta mengurangi kadar nitrit dalam air.
Kondisi kesehatan ikan mas di kolam pemancingan juga berpengaruh pada selera makan ikan, jika ikan stress akibat penanganan yang kasar pada saat pelepasan, terkena penyakit seperti : jamur, bercak merah (pendarahan), gatal (ikan terlihat sering melompat-lompat), serta parasit lainnya, maka nafsu makan ikan akan menurun.
Bagi pemilik kolam pemancingan, tempat ini biasanya akan ramai dikunjungi pada hari libur, banyaknya pemancing menyebabkan jumlah umpan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan makan ikan, akibatnya nafsu makan ikan berkurang akibat kelebihan makanan, serta sisa-sisa makanan yang terbuang sia-sia dalam air menyebabkan air menjadi kotor sehingga tidak kondusif untuk kesehatan ikan, tetapi hal ini dapat diantisipasi dengan menguras kolam sebelum hari libur (disesuaikan dengan kebutuhan), menambah waktu aerasi dan debit air.
Kepadatan jumlah ikan menjadikan masalah bagi pemancing apabila kepadatan tebar ikan sangat kurang (jumlah ikan sedikit) maka peluang untuk mendapatkan ikan juga semakin berkurang akibat ikan tersebut diperebutkan banyak pemancing. Di kasus lain, kepadatan ikan yang terlalu tinggi disertai dengan kondisi air yang tidak kondusif (kotor) akan meyebabkan nafsu makan ikan menurun seiring dengan jumlah oksigen yang diperebutkan ikan mas.
Piranti dalam Memancing
Piranti yang akan digunakan dalam memancing sangat menentukan hasil yang akan didapat. Sebagai ilustrasi sederhana, untuk memancing ikan bermulut kecil harus mengunakan mata kail berukuran kecil, untuk memancing ikan berukuran besar harus menggunakan mata kail yang besar. Pada umumnya ukuran mata kail yang digunakan untuk memancing ikan mas secara umum antara lain: untuk berat ikan dibawah 1/4kg gunakan no 3, untuk berat ikan ¼ s/d ½ kg gunakan no 4 dan 5, untuk berat ikan ½ s/d 1kg gunakan mata kail no 6, untuk berat ikan diatas 1kg keatas gunakan no 7 dan 8.
Selain mata kail yang digunakan, komponen lain yang perlu dipertimbangkan dalam memancing adalah joran/stik, rel/penggulung dan senar, ukuran yang digunakan untuk memancing harus bersinergikan antara keseluruhannya. Karena semuanya sangat berpengaruh terhadap aktifitas memancing.
Teknik sinergi antara adalah joran/stik, rel/penggulung dan senar, bisa dijelaskan sebagai berikut misalnya berat ikan adalah 5kg, gunakan joran/stik yang memiliki kekuatan/action antara 5lb s/d 15lb, usahakan ada range antara berat ikan dan jangan menggunakan joran/stik melebihi kapasitasnya, sesuaikan kekuatan joran/stik dengan berat rata2 ikan pada suatu wilayah, usahakan jangan memberikan kapasitas/kekuatan joran/stik yang terlalu besar untuk ukuran ikan yang sangat kecil, karena hal ini akan membuat joran terlalu kaku, sehingga pada saat fight dengan ikan senar akan mengendur, dan bisa jadi ikan akan terlepas dari mata kail.
Rel/penggulung bisa diukur berdasarkan maksimum drag, hal ini bisa dilihat pada kemasan atau katalog. Bisa juga diukur lewat timbangan gantung, dengan cara memaksimumkan drag pada rel/penggulung kemudian ikatkan senar pada timbangan gantung yang menggunakan pir(bisa dibeli di toko-toko pancing), jika rel/penggulung sudah tidak mampu untuk menarik jangan dipaksakan, berarti ukuran kekuatan rel adalah pada maksimum drag sudah diketahui lewat hitungan berat.
Senar juga merupakan bagian yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan, periksa senar setiap kali akan melakukan aktifitas memancing, senar yang sudah rapuh dan melintir hendaknya tidak digunakan, gunakan juga senar yang berkualitas, kekuatan senar biasanya tertera pada kemasannya. Biasanya senar yang mermutu bagus berukuran/berdiameter kecil, lentur tapi berkekuatan besar. Kekuatan senar juga disesuaikan dengan target ikan yang kita inginkan, misalnya berat ikan 5kg, ukuran senar yang digunakan adalah 1/3 dari berat maksimum ikan, artinya untuk ikan seberat 5kg Cuma dibutuhkan senar berkekuatan minimal 4lb.
Sinergikan kekuatan senar dengan berat maksimum target ikan, atur tekanan drag sebesar kekuatan senar dengan cara menariknya dengan timbangan gantung dan gunakan joran/stik sesuai dengan kapasitas yang telah dijelaskan diatas.